Nusantara
Jum'at, 30 Juli 2010 - 14:42 wib
text TEXT SIZE :
Share
Nurlina Umasugi - Okezone
ilustrasi
JAYAPURA - Sekira pukul 07.00 WIT Jumat (30/7/2010) pagi tadi, warga Kabupaten Merauke, Papua dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki, di Dermaga Subindo Gudang Arang.
Menurut saksi mata Adolof Kamon (40), korban ditemukan tewas tergenang di bawah dermaga. "Sekitar pukul 07.00 WIT, saya melihat semacam ada barang, karena penasaran saya langsung datangi barang itu," kata Adolof.
Dan setelah mendapati barang tersebut, Adolof mengaku kaget karena ternyata barang itu merupakan sesosok mayat pria yang sudah membengkak. Dia kemudian melaporkan hal itu ke pos Polair setempat dan kemudian jenazah yang diketahui bernama Ardiansyah itu dilarikan ke rumah sakit setempat guna dilakukan autopsi.
“Waktu saya melihat ada yang tenggelam di bawah dermaga ternyata merupakan jurnalis bernama Ardiansyah,” kata Adolof.
Kala itu, sekira pukul 07.00 WIT dia melihat ada barang yang hanyut di bawah dermaga, karena curiga dengan barang tersebut, dia lalu mendekatinya dan ternyata barang itu adalah sesosok mayat lak-laki yang sudah membengkak di dalam air laut.
Adolof, langsung melaporkan kasus tersebut ke pos Polair setempat, dan jenasah korban kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat guna dilakukan autopsi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono yang dikonfirmasi okezone per telepon menyatakan adanya penolakan autopsi jenazah oleh pihak keluarga korban.
“Jenazah sebelumnya sudah dilarikan ke RS setempat untuk diautopsi, tapi pihak keluarga menolak untuk dilakukannya,” kata Wachyono.
Lebih jauh dikatakan Wachyono, dari hasil visum luar pada jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Hingga kini pihak kepolisian belum menemukan apa motif pembunuhan Ardiansyah.
Ardiansyah (29) merupakan jurnalis yang kesehariannya bekerja pada media lokal tabloid Jubi. Sebelumnya, Ardi sapaan sehari-hari bagi Almarhum juga bekerja sebagai kontributor media elektonik lokal dan juga sebagai stringer di ANTV. Ardi meninggalkan rumah sejak Rabu lalu dan ditemukan tewas pada hari ini dalam keadaan terapung di bawah dermaga.
(teb)
Jumat, 30 Juli 2010
Kamis, 01 Juli 2010
CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..
Apabila cinta tidak berhasil
…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..
(Kahlil Gibran)
Jumat, 21 Mei 2010
Sahabat jadi Cinta
Tinggal dalam bingkai hatiku sebagai teman seperjalanan..
Aku tertawa kau bahagia,
kau menangis aku terluka...
Kita mungkn tak menyadari,
aku bahkan kian tak mengerti.
Perlahan...
ketulusanmu menyamarkan kisah pertemanan kita.
Tidak kusesali sekian cerita yg mendekatkan kau dan aku,
luka menjadi jembatan kian dekat hatimu dan aku.
Barangkali suatu saat,
kau akan memperoleh sebuah kisah indah yg lain.
meski tak mampu kubayangkan kau dengan yang lain,
kubiarkan mulutku berkata tidak, meski hatiku kian tersiksa.
Dengan sia-sia aku mencarinya ke setiap alasan,
ke setiap pertemuan dan ikatan.
Kucoba yakini tak ada apapun disini,
tidak rindu yg perlahan kian menyiksaku.
Dengarlah rekan seperjalananku,....
jika saja angin mampu berbicara jujur
dia akan berbisik sejuta rindu yg terpantul dalam bilik hatiku.
Menembus mega-mega..
menggantung diangkasa..
menghuni kedalaman jiwaku,
terkunci dalam bibirku meski tersirat dari tatapanku.
Tautkan saja, lepaskan label persahabatan kita
jika saja ku mampu menanggalkan segala segan...
Ku hadirkan bingkai jiwaku,
kubiarkan nama kita tertulis di sana.
menghapus jarak dan kesakitan di masa lalu.
Mungkin saja,...
kutemukan damai disisimu,
dan kau temukan kesejatian cinta bersamaku
http://rhyto-dyra.blogspot.com/2010/01/puisi-arti-sahabat-jadi-cinta.html
Langganan:
Postingan (Atom)